Dua kalimat syahadat merupakan rukun islam pertama yaitu bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan nabi Muhammad sebagai utusannya. Rukun ini menjadi pilar utama tegaknya rukun rukun lain sekaligus sebagai akar bagi hukum islam secara umun. apabila akarnya kokoh maka segala kebajikan yang dilakukan akan tumbuh subur dan berbuah pahala yang dapat dinikmati kelak di akhirat. namun jika akarnya rapuh atau kering maka dahan dan ranting amal kebajikan yang ditanam dapat akan cepat tumbang, tidak akan menghasilkan buah apa apa bahkan menjadi benalu yang dapat menimbulkan kerugian besar di hari kiamat.
Dua kalimat ini mempunyai makna dan tujuan yang sangat mulia,
seseorang yang mengucapkannya harus mengetahui makna yang terkandung kemudian
menterjemahkannya ke dalam bentuk amal perbuatan. Hal ini tidak cukup hanya
dengan melafalkan saja tanpa aplikasi nyata pada kehidupan sehari hari. Makna la ilaha illallah adalah ikrar
bahwa tiada tuhan yang patut disembah selain allah dan semua sesembahan selain
dia batil.
ﭽ ﮨ ﮩ
ﮪ ﮫ ﮬ
ﮭ ﮮ ﮯ
ﮰ ﮱ ﯔ
ﯕ ﯖ ﯗ
ﯘ ﯓ ﯙ ﯚ ﭼ الحج: ٦٢
(kuasa
Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya allah, dialah (tuhan) yang
maha hak, dan sesunggunya apa apa saja yang mereka seru selain Allah, itu
adalah batil, dan sesungguhnya Allah, dialah yang maha tinggi dan maha besar.
Maksud syahadat la ilaha illallah adalah meng-esakan Allah
dalam praktek ibadah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Disaat
anda bersaksi tiada tuhan selain allah pada saat itu pula anda menyatakan tiada
sesembahan selain dia, hal ini dibuktikan dengan melakukan peribadatan hanya
kepadanya, mengerjakan segala yang diperintah dan menjauhi larangannya. Oleh
karena itu, dulu ketika nabi Muhammad meminta kaum musyrikin untuk mengucapkan kalimat
La ilaha illallah mereka langsung menolak setelah mengetahui maksud dan
tujuan tersebut yaitu menyembah allah dan meninggalkan patung patung sesembahan
mereka.
ﭽ ﭵ ﭶ
ﭷ ﭸﭹ ﭺ ﭻ
ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ
ﮁ ﮂ ﮃ
ﮄ ﮅ ﮆﮇ ﮈ ﮉ
ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ
ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ
ﮓ ﮔ ﮕ
ﮖ ﮗ ﭼ ص: ٥ – ٧
Mengapa
ia menjadikan tuhan tuhan itu tuhan yang satu saja? Sesengguhnya ini benar
benar suatu hal yang sangat mengherankan. Dan pergilah pemimpin peminpin mereka
(seraya berkata), “pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan tuhanmu,
sesungguhnya ini benar benar sesuatu yang dikehendaki. Kami tidak pernah
mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini (mengesakan allah) tidak lain hanyalah
(dusta) yang diada-adakan.
Inilah makna la ilaha illallah yang sesunggunya, menjadikan
tuhan itu esa lalu meninggalkan segala bentuk peribadatan kepada selain dia.
orang orang musyrikin terdahulu memahami dengan betul karena mereka dari
kalangan bangsa arab yang fasih dan sangat mengerti seluk beluk ilmu bahasa
arab. dari itu, mereka langsung menolak ketika diajak memeluk agama islam.
Berbeda dengan penyembah kuburan yang sering kita saksikan di zaman sekarang
ini. mereka kurang begitu memahami makna la ilaha illallah akhirnya tidak
dapat mengamalkan kandungannya. walaupun sangat lantang mengungucapkan kalimat
tauhid, tetapi masih saja menyembah mayat mayat yang telah telan bumi. mereka hanya
berikrar dengan lisannya saja tanpa dibekali dengan pemahaman yang cukup. jadi
tidaklah mengherankan jika setelah bersyahadat mereka masih menyeru seraya memohon pertolongan kepada selain Allah.
Misalnya seruan: “wahai ali, wahai husain, wahai abdul qodir al-jailani,
wahai sunan ampel dan wahai buyut lattong” dengan harapan mendapatkan
kemudahan untuk mencukupi kebutuhan dan cepat terlepas dari musibah yang
menimpa mereka. Sungguh mereka tidak mempergunakan akal yang diberikan untuk
berfikir dan mempelajari hukum hukum yang diturunkan oleh Allah melalui Rasulnya
yang sangat mulia.
ﭽ ﭴ ﭵ
ﭶ ﭷﭸ ﭼ
Mereka lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada
mereka sendiri (QS
Al-hasyr: 19).
ﭽ ﭩ ﭪ
ﭫ ﭬﭭ ﭮ ﭯ
ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭼ التوبة: ٣٧
(Syaitan) menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang buruk
itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Diantara tujuan la ilaha illallah adalah mengerjakan sholat lima
waktu karena ia merupakan rukun islam kedua setelah syahadatain, sebagaimana
firman allah yang berbunyi:
ﭽ ﮘ ﮙ
ﮚ ﮛ ﮜ
ﮝ ﮞ ﮟ ﮠﮡ
ﮢ ﮣ ﮤ
ﮥ ﮦ ﭼ التوبة: ١١
Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka
(mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat
itu bagi kaum yang mengetahui.
Diantara tujuannya juga yaitu menunaikan zakat, berpuasa di bulan
romadhan, dan melaksanakan ibadah haji apabila telah mampu dan cukup bekal
perjalanan menuju tanah suci serta mengerjakan kewajiban dan meninggalkan segala
sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya. Sebagaimana perkataan khalifah
pertama Abu Bakar Assiddiq: “sungguh akan aku perangi orang orang yang
membeda-bedakan antara sholat dan zakat” .
Hasan al-bashri pernah ditanya: benarkan apa perkataan kebanyakan
orang bahwa membaca la ilaha illallah dapat mengantarkan ke surga?,
kemudian beliau menjawab: ya benar, apabila seseorang bersaksi tiada tuhan
selain allah kemudian memenuhi hak dan kewajibanya maka dia akan masuk surga.
Pernah juga dalam kesempatan lain wahab ibn munabbih berkata kepada orang yang
bertanya kepadanya: bukankah la ilaha illallah itu kunci surga?. Maka
beliau menjawab: tentu, akan tetapi setiap kunci itu biasanya memiliki gigi,
apabila kamu datang membawa kunci yang bergigi maka kamu dapat membuka pintunya
namun apabila tidak, kamu tidak akan bisa membukanya.
Lawan dari kalimat
tauhid adalah syirik (menyekutukan Allah) begitu juga dengan maksiat yang dapat
mengurangi makna dan nilai La ilaha illallah dalam diri seorang muslim,
disamping mengurangi pahalanya, tergantung besar kecilnya dosa yang dilakukan. Seyogianya
seorang muslim sejati bersaksi dengan penuh keyakinan “tiada tuhan selain
allah” yang dikokohkan dengan pemahaman terhadap makna yang diucapkan dan mengikuti
semua pesan yang ditunjukkan oleh kalimat tersebut baik secara dhohir maupun
batin di dalam dirinya kemudian beristiqomah di dalam berpegang teguh
kepadanya.
ﭽ ﯢ ﯣ
ﯤ ﯥ ﯦ
ﯧ ﯨ ﯩ
ﯪ ﯫ ﯬ
ﯭ ﯮ ﯯ ﭼ الزخرف: ٨٦
Dan
sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at;
akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang
hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)
Oleh karena itu, hendaknya kita bertakwa kepada allah, rajin
mempelajari makna dan maksud yang dikandung oleh kalimat tauhid, menyakini dan
mengamalkan kandungannya. Karena tidaklah cukup bahkan tidak akan memberikan
manfaat dengan hanya mengucapkannya dengan lisan saja tanpa disertai amal
perbuatan.
ﭽ ﭑ ﭒ
ﭓ ﭔ ﭕ
ﭖ ﭗ ﭘ
ﭙ ﭚ ﭛ
ﭜ ﭝ ﭞ
ﭟ ﭠ ﭼ الأنبياء: ٢٥
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan
Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
Adapun makna “saya bersaksi nabi Muhammad itu utusan Allah”, adalah
mengakui dan menyakini bahwa nabi Muhammad seorang Rasul (utusan) Allah untuk
menyampaikan kabar gembira sekaligus ancaman bagi orang orang orang yang selalu
berpaling dari ajaran dan huhum islam. Secara umun Dua kalimat syahadat ini
mengandung empat poin penting yang harus diperhatikan oleh kaum muslimin:
1.
Taat
mengerjakan perintah Allah dan Rasulnya.
2.
Meyakini
kebenaran yang datangnya dari Allah dan Rasulnya.
3.
Menyauhi
segala yang dilarang.
4.
Melakukan
ibadah sesuai dengan tuntunan syariat.
Seseorang
yang bersaksi bahwa Nabi Muhammad sebagai utusan Allah maka ia harus taat
kepadanya dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangannya, menyakin
kebenaran semua kabar berita yang beliau bawa, baik berkaitan dengan sejarah
kaum terdahulu maupun perkara gaib yang terjadi di masa mendatang, Dan tidak
mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan ibadah yang sesuai dengan tuntunan
sunahnya. Sebagaimana perkataan Imam: “tidaklah perkataan maupun ucapan
setiap orang diantara kita kecuali bisa diambil atau ditolak selain sabda
Rasulullah SAW”. Imam syafie berkata: “telah terjadi consensus ulama,
bahwa apabila telah jelas bagi seorang muslim akan kesahihan sunnah Rasulullah
maka tidak diperbolehkan menukarnya dengan perkataan siapapun”. Begitu juga
Imam Ahmad bin hambal pernah berkata: “Saya heran dengan orang orang yang
telah mengetahi sanad hadist dan menyakini kesahihannya kemudian meninggalkannya
dan lebih senang mengikuti pendapat Sufyan”
ﭽ ﮍ ﮎ
ﮏ ﮐ ﮑ
ﮒ ﮓ ﮔ
ﮕ ﮖ ﮗ
ﮘ ﮙ ﭼ النور: ٦٣
maka hendaklah
orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau
ditimpa azab yang pedih.
Sebagian
ulama tafsir mengatakan yang dimaksud fitnah disini adalah syirik,.
ﭽ ﮠ ﮡ
ﮢ ﮣ ﮤ
ﮥ ﮦ ﮧﮨ ﮩ ﮪﮫ ﮬ ﮭ
ﮮ ﮯ ﮰ ﭼ الحشر: ٧
Apa yang
diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.